LAPORAN ALAT : VOLTMETER SEDERHANA
LAPORAN
ALAT-ALAT UKUR
”VOLTMETER”
Disusun oleh kelompok:
Azizah Hanum (A1C317012)
Lolika saputri (A1C317014)
Rani Ramadhan (A1C317072)
Dosen Pengampu:
Fibrika Rahmat Basuki, S.Pd., M.Pd.
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2018
DAFTAR
ISI
I. TUJUAN
……………………………………………………………………3
II. LATAR BELAKANG
……………………………………………………..3
III. KAJIAN PUSTAKA
.………………………………………………………4
IV. ALAT DAN BAHAN
……..……………………………………………….8
V. PROSEDUR
PEMBUATAN………….……………………………………9
VI. HASIL DAN PEMBAHASAN … ……………………………………......12
VII. KESIMPULAN …………………………………………………………...15
VIII. DAFTAR PUSTAKA
………………………………………………….…16
XI.
LAMPIRAN……………………………………………………………….17
I . Tujuan
1.
Dapat
merangkai alat ukur voltmeter.
2.
Dapat
mengetahui komponen dari alat ukur voltmeter.
3.
Dapat
mengetahui kegunaan alat ukur listrik voltmeter.
4.
Dapat
mengkalibrasi alat ukur voltmeter.
5.
Dapat
mengetahui prinsip kerja alat ukur voltmeter.
II.
Latar Belakang
Voltmeter adalah alat ukur yang digunakan untuk
mengukur besaran tegangan atau beda beda potensial listrik antara dua titik
pada suatu rangkaian listrik yang dialiri arus listrik antara dua titik pada
suatu suatu rangkaian listrik yang dialiri arus listrik . pada alat ukur
voltmeter ini biasanya ditemukan tulisan voltmeter (V) ,milivoltmeter (mV) ,
mikrovoltmeter, dan kilovolt (Kv),
sekarang ini voltmeter dapat ditemukan dua macam yaitu terdiri dari voltmeter
analog (jarum penunjuk) dan voltmeter digital . Voltmeter memiliki batas ukur
tertentu yakni nilai tegangn maksimum yang dapat diukur oleh voltmeter tersebut
. jika tegangan yang diukur oleh voltmeter melebihi batas ukurnya , voltmeter
akan rusak .
Kegunaan dalam kehidupan sehari-hari ialah
membantu untuk meningkatkan kemampuannya dalam menginterpretasikan fenomena
fenomena yang terjadi didalam masyarakat dan sekitarnya yang bersifat kompleks
dan saling berkaitan , mempermudah dalam pencapaian tujuan yang diharapkan ,
sebagai pemberi rekomendsi , sebagai alat perencanaan untuk melakukan suatu
kegiatan, dan lain sebagainya
III. Kajian Pustaka
Pengukuran
dan besaran merupakan hal yang bersifat dasar dan penting, sebab suatu
pengamatan terhadap besaran fisis harus melalui pengukuran. Pengukuran
dilakukan dengan suatu alat ukur, dan setiap alat ukur memiliki nilai skala
terkecil (nst). Salah satu pengukuran yang dilakukan adalah pengukuran sistem
listrik, dimana tegangan merupakan salah satu besaran listrik yang diukur.
Pengukuran besaran tegangan listrik diukur dengan alat ukur yang disebut
voltmeter. Alat ini terdiri dari tiga buah lempengan tembaga yang terpasang
pada sebuah bakelite yang dirangkai dalam sebuah tabung kaca atau plastik.
Keakuratan pada suatu alat ukur merupakan hal yang sangat penting dalam rangka
menjamin hasil pengukuran yang didapatkan adalah benar dan valid serta dapat
dipertanggungjawabkan. Seperti pengukuran besaran tegangan listrik yang
dilakukan oleh PLN, jika terjadi kekeliruan hasil pengukuran tegangan akan
menyebabkan rusaknya sejumlah peralatan elektronika warga. Begitu juga pada
pengukuran tegangan di tempat lain, jika hasil pengukurannya tidak valid akan
mengakibatkan hal-hal buruk yang merugikan. Oleh karena itu suatu alat ukur
perlu memiliki nilai ketidakpastian dan ketelusuran kepada standar nasional
atau standar internasional. Cara menjamin bahwa alat ukur yang digunakan
mempunyai ketidakpastian dan ketelusuran adalah dengan melakukan kalibrasi.
Dalam mengkalibrasi
voltmeter dilakukan dengan mengukurkan voltmeter sebagai Unit Under Test (UUT) pada Multi-product
Calibrator yang sudah tertelusur ke Standar Nasional ataupun Standar
Internasional. Persiapan kalibrasi voltmeter
yang harus dilakukan adalah:
1.
Memahami
orde kalibrasi peralatan yang harus dikerjakan.
2.
Memastikan
UUT yang akan dikalibrasi yaitu multimeter dalam kondisi baik.
3.
Memastikan
tegangan PLN sesuai dengan standar yang digunakan oleh Multi-product Calibrator.
4.
Mencatat
suhu dan kelembaban dalam ruangan.
5.
Menghidupkan
alat kalibrator yaitu Multi-product
Calibrator.
6.
Melakukan
Wariming up ± 30 menit sebagai
pemanasan Multi-product Calibrator.
7.
Menyiapkan
aksesoris pendukung seperti probe dan kabel.
8.
Merangkai
perlatan sesuai skema
Sedangkan prosedur pengukuran kalibrasi voltmeter yang
harus dilakukan ialah:
1.
Mengatur
UUT ke fungsi yang akan diukur (tegangan DC&AC).
2.
Melakukan
pengukuran yang nilai-nilainya disesuaikan dengan kemampuan dari UUT atau
titik-titik yang sering dipakai.
3.
Untuk
tegangan AC gunakan frekuensi 50Hz dan 1kHz.
4.
Apabila
selama pengukuran data yang diperooleh todak stabil, pengukuran dilakukan
secara berulang minimal 3 kali dan menghitung rata-ratanya.
5.
Mencatat
hasil pengukuran dan menghitung nilai koreksi atau devisasinya.
Untuk
penyelesaian kalibrasi voltmeter yang harus dilakukan adalah melepaskan kabel
probe dari Multi-product Calibrator dan
alat yang dikalibrasi, menekan tombil OFF untuk mematikan kelistrikan yang
berada di Multi-product Calibrator,
dan melepaskan kabel power dari Multi-product
Calibrator dan alat yang dikalibrasi (Uli dkk, 2016: 157-158).
Menurut cooper (1994:66-69), penambahan sebuah tahanan seri atau penggali (multiplier), mengubah gerak and’arsnoval menjadi sebuah voltmeter arus searah.Sebuah voltmeter arus searah mengukur beda potensial antara dua titik dalam sebuah rangkaian arus searah dan dengan demikian dihubungkan
parallel terhadap sebuh sumber tegangan atau komponen tegangan.
Sensitivitas S dapat diginakan pada metoda sesitifitas untuk menentukan tahanan penggali
voltmeter arus searah.Sebuah voltmeter sensitivitas rendah dapat memberikan pembacaan yang tepat sewaktu mengukur tegangan dalam rangkaian rangkaian tahanan rendah,
tetapi jelas menghasilkan pembacaan
yang tidak dapat di percaya dalam rangkaian-rangkaian tahanan tinggi.Berarti voltmeter akan menghasilkan penunjukan tegangan yang lebih rendah dari yang sebenarnya sebelum di hubungkan.
Menurut Wulandari (2016:1-2),Voltmeter merupakan alat untuk
mengukur besar tegangan listrik dalam suatu rangkaian listrik. Voltmeter
disusun secara parallel terhadap letak komponen yang diukur dalam rangkaian.
Salah satu inovasi yang dilakukan adalah penggunaan voltmeter pelafal hasil
ukur. Voltmeter pelafal hasil ukur ini dilengkapi dengan keluaran suara untuk
memberitahukan tegangan yang terukur ketika probe dihubungkan pada rangkaian
yang akan diukur. Selain itu pemilihan mikrontoler ATmega 16 ini dikarenakan
mudah digunakan, dan memiliki memori yang cukup mendukung, terlebih lagi l/O
yang dapat digunakan cukup banyak. LCD 16x2 sebagai penampil hasil tegangan
yang diukur.
Menurut
Sujatmiko(2016:1-2),Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui desain, unjuk
kerja, dan tingkat kelayakan dari Trainer Voltmeter Digital sebagai media
pembelajaran teknik digital sekuensial pada kompetensi keahlian Teknik Audio
Video di SMK Negeri 2 Yogyakarta. Teknik analisis data menggunakan analisis deskroptif.
Hasil penelitian menunjukkan trainer voltmeter digital sebagai media
pembelajaran tekhnik digital sekuensial meliputi rangkaian :
1. Pembangkit
pulsa
2. Pengontrol
masukan pulsa
3. Pencacah
desinam dan heksa
4. Decoder
BCD
5. Display
6. Over
flow
7. DAC
8. Komparator
9. Selector
10. Catu
daya
Dikarenakan media yang dibuat belum di ketahui
tingkat kelayakannya , maka penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat
kelayakan dari trainel voltmeter digital sebagai media pembelajaran tekhnik
digital sekuensial .
1. Papan
Landasan
2. VU
Meter
3. Kabel
Penghubung
4. Penejepit
Buaya
5. Potensiometer
6. Resistor
7. Baterai
Menurut Sugiri (2004: 68-69) Voltmeter dapat
digunakan untuk mengukur tegangan searah maupun tegangan bolak-balik. Apabila
akan mengukur tegangan searah, maka saklar jangkah diarahkan pada posisi DC.
Namun terlebih dahulu perlu diperkirakan besarnya tegangan yang akan diukur,
sehingga dapat mengarahkan saklar jangkah ke posisi yang lebih tinggi. Untuk
mengukur tegangan listrik, voltmeter dipasang paralel terhadap beban. Apabila
dalam pengukuran voltmeter dihubungkan seri dengan beban, maka voltmeter tidak
akan bekerja, bahkan alat ukur tersebut bisa menjadi rusak.
Pengukuran tegangan
searah dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1.
Menyiapkan
alat dan bahan yang dibutuhkan.
2.
Memperkirakan
besarnya tegangan yang mengalir pada rangkaian.
3.
Mengarahkan
saklar jangkah pada posisi DC dengan angka yang lebih tinggi dari perkiraan
arus yang akan diukur.
4.
Menempelkan
kabel colok hitam (-) pada bagian negatif battery dan kabel colok merah (+)
pada bagian positif battery.
5.
Memperhatikan
papan skala. Penunjukkan jarum meter merupakan besarnya tegangan yang telah
diukur.
6.
Merapikan
dan mengembalikan alat dan bahan.
VI.
Alat dan Bahan
4.1 Alat
1.
Papan PCB
2.
VU meter
3.
Kabel
penghubung Yaitu kabel hitam merah
4.
Kabel untuk
kabel probe
5.
Solder
6.
Multimeter
7.
Resistor
dengan ukuran R1= 6k Ω +1k5 Ω +1k5 Ω = 9000 Ω, R2= 8k2+1k5+100 Ω =
9800 Ω,dan R3= 18k Ω+1k5
Ω+100 Ω = 19608 Ω
8.
Baterai
berbeda ukuran
9.
Switch rotary
atau selector switch
10.
Gunting
11.
Pisau cutter
12.
Penggaris
13.
Pena atau
pensil
14.
Jangka
15.
Busur
16.
Switch ON/OFF
17.
Knob
4.2 Bahan
1. Timah
2. Lem
3. Kertas
4. Kertas Padi
5. Isolasi
V.
Prosedur Pembuatan
A.
Membuat rangkaiaan voltmeter rangkuman ganda
1.
Siapkanlah semua bahan.
2. Ukurlah berapa tahanan dalam dan arus pada VU meter
(disini kami mendapatkan nilai tahanan dalamnya Rm = 832 Ω dan
arus VU meter = 0,51 Mikroampere atau
0,00051 Ampere.
3. Kemudian kami menentukan batas ukur untuk
rangkaiaan kami dengan nilai batas ukur 5V, 10V, dan 20V.
4.
Lalu kami cari berapa nilai R1, R2,R3 nya menggunakan rumus :
- Batas ukur 5V.
Rt1 = batas
ukur/arus galvanometer = 5/0,00051 = 9804 ohm.
R1
= Rt1-Rm
= 9804 – 832 = 8972 ohm
-
Batas
ukur 10V.
Rt2 = batas ukur/arus galvanometer = 10/0,00051 =
19607 ohm.
R2 = Rt2 – (R1 + Rm)
= 19607 –
(8972+832) = 9803 ohm.
- Batas ukur 20V.
Rt3 = batas ukur/arus galvanometer =
20/0,00051 = 39215 ohm.
R3 = Rt3 – ( R1 + R2 + Rm)
=
39215 – (9803 +8972+832) = 19608 ohm.
5.
Kemudian, kami membuat rangkaiaan voltmeter seperti gambar berikut.
B. Menghubungkan
rangkaiaan dengan solder
1.
Potonglah beberapa kabel untuk dihubungkan dari resistor ke komponen lain.
2.
Mulailah menyolder komponen-komponen pada rangkaiaan.
3.
Hubungkan R1, R2, dan R3 ke Switch rotary, lalu soder. Lalu dari switch
rotary, hubungkan kabel pada kaki output switch rotary. Lalu kabel
tersebut
dihubungkan ke kabel merah dan lalu socket merah.
4. Setelah
itu, kabel lain dihubungkan dari kaki R3 ke kutub Vu meter positif, lalu soder.
5. Kemudian
pada kutub negative Vu meter, hubungkan kabel warna hitam ke switch on/off.
Lalu dari switch on/off hubungkan ke socket hitam, lalu solder.
C. Membuar skala pada Vu meter
1.
Setelah
urusan rangkaiaan, saatnya kita membuat skala pada Vu meter.
2.
Kami membuat
skala Vu meter menjadi 3 batas ukur, yaitu skala bagian atas untuk batas ukur
20V, pada baris kedua untuk batas ukur 10V, dan pada baris paling bawah dengan
batas ukur 5V. Kami membuat skala menggunakan bantuan jangka dan penggaris.
3.
Kami
mengukur skala menggunakan bantuan multimeter, kami mulai membuat skala dengan
menyediakan baterai dengan berbagai macam tegangan yang jika ditotal mencapai
20V.
4.
Kami
menandai skala-skala yang kami buat menggunakan titik sesuai batas ukur.
D. Membuat kerangka Voltmeter sederhana
1.
Kemudian,
setelah semua komponen dan skala telah selesai dibuat, sekarang saatnya kita
membuat kerangka untuk voltmeter sederhana ini.
2.
Potong
kertas padi berbentuk jaring-jaring balok dengan ukuran yang disesuaikan dengan
bentuk dan ukuran rangkaiaan alat voltmeter sederhana yang kita buat.
3.
Kemudian
masukkan rangkaiaan alat voltmeter sederhana pada kerangka yang sudah kita buat
tadi.
4.
Lalu
lem dan rapikan kerangka.
VI
. Hasil
dan Pembahasan
6.1 Hasil
A. Batas ukur 5 volt
No
|
Tegangan
baterai
|
Skala
pada VU meter
|
1.
|
1,65 V
|
3,4 V
|
2.
|
3,3 V
|
1 V
|
3.
|
4,9 V
|
2,9 V
|
B. Batas ukur 10 volt
No
|
Tegangan
baterai
|
Skala
pada VU meter
|
1.
|
1,65 V
|
8 V
|
2.
|
3,29 V
|
3 V
|
3.
|
4,9 V
|
0,1 V
|
4.
|
6,57 V
|
1 V
|
5.
|
8,23 V
|
2,5 V
|
6.
|
8,98 V
|
2,9 V
|
C. Batas ukur 20 volt
No
|
Tegangan
baterai
|
Skala
pada VU meter
|
1.
|
1,65 V
|
10 V
|
2.
|
3,3 V
|
6 V
|
3.
|
4,9 V
|
4,1 V
|
4.
|
6,57 V
|
2,3 V
|
5.
|
8,23 V
|
1 V
|
6.
|
10,64 V
|
0,6 V
|
7.
|
12,3 V
|
0
|
8.
|
13,9 V
|
1,2 V
|
9.
|
15,5 V
|
2,3 V
|
10
|
17,21 V
|
2,7 V
|
6.2 Pembahasan
Voltmeter merupakan alat ukur listrik yang digunakan
untuk mengukur
besar
tegangan atau beda potensial listrik dalam suatu rangkaian listrik. Voltmeter
disusun secara paralel terhadap letak komponen yang di ukur dalam rangkaian.
Salah satu inovasi yang dilakukan adalah penggunaan voltmeter pelafal hasil
ukur. Voltmeter pelafal hasil ukur ini dilengkapi dengan keluaran suaru untuk
memberitahukan tegangan yang terukur ketika probe dihubungkan pada rangkaian
yang akan diukur. Selain itu, pemilihan mikrotoler ATmega 16 ini dikarenakan
mudah digunakan dan memiliki memori yang
cukup mendukung, terlebih lagi 1/O yang dapat digunakan cukup banyak LCD 16 x 2
sebagai penampil hasil tegangan yang di ukur.
Dalam
membuat alat ukur voltmeter sederhana membutuhkan alat dan komponen seperti
papan VCB, VU meter, kabel penghubung, rotary switch,resistor dengan ukuran R1= 6k Ω +1k5 Ω +1k5 Ω = 9000Ω, R2=
8k2+1k5+100 Ω = 9800 Ω,dan R3= 18k Ω+1k5 Ω+100 Ω = 19608 Ω. Sebelum merangkai
alat voltmeter terlebih dahulu siapkan alat dan komponen, lalu rangkai
voltmeter seperti pada prosedur. Dalam percobaan ini, kami menggunakan batas
ukur 5,10 dan 20 kami menggunakan baterai yaitu 1,65 V, 3,3 V,4,9 V,6,57 V ,8,23
V,10,64 V,12,3 V, 13,9 V, 15,5 dan 17,21 V , sehingga diperoleh hasil semuanya bergerak
. pada pengukuran yang kami lakukan tidak ada kesalahan yang menyebabkan dia
tidak bergerak karna arus mengalir dan penyolderan yang kami lakukan bisa
membuat arus itu mengalir .
Adapun kegunaan dari voltmeter yaitu
untuk mengukur tegangan searah DCV maupun tegangan bolak-balik ACV. Apabila
mengukur tegangan searah, maka saklar jangka diarahkan pada posisi DC. Namun,
terlebih dahulu diperkirakan besarnya tegangan yang akan diukur. Sehingga dapat
mengarahkan saklar jangka ke posisi yang lebih tinggi. Adapun prinsip kerja
dari voltmeter adalah voltmeter disusun secara paralel, sejajar dengan sumber
tegangan atau peralatan listrik yang menggunakan hukum Lorentz. Dimana
interaksi antara magnet dan kuat arus listrik akan menimbulkan gaya magnet.
Gaya magnetik inilah yang menggerakan jarum penunjuk. kesalahan pada kesalahan
pembatasan tegangan pada sebuah rangkaian oleh voltmeter yang diakibatkan oleh
lebih kecilnya tahanan dalam voltmeter terhadap tahanan rangkaian terukur yang
mengakibatkan tahanan resultan mendekati dari nilai voltmeter akibat tarparalel
dalam artian tahanan yang terukur menjadi lebih kecil dari yang seharusnya
sehingga tegangan yang terbaca menjadi lebih kecil dari yang seharusnya.
Prinsip kerja voltmeter hampir sama dengan ampermeter karena
desainnya juga terdiri dari galvanometer dan hambatan seri atau multiplier.
Galvanometer menggunakan prinsip hukum lorenzt dimana interaksi antara medan
magnet dan kuat arus akan menimbulkan gaya magnetic. Gaya magnetik inilah yang
menggerakkan jarum penunjuk sehingga menyimpang pada saat dilewati oleh arus
yang melewati kumparan. Makin besar kuat arus makin besar pula
penyimpangannya.Tegangan selalu berada antara dua titik. Dengan kata lain, yang
diukur adalah perbedan tegangan antara sebuah titik dengan titik lain. Oleh
kerena itu, voltmeter cukup dihubungkan memotong aliran tegangan yang hendak
diukur, seperti terlihat pada gambar dibawah. Sebenarnya tahanan voltmeter
harus tidak menentu supaya tidak mengganggu sirkit, yaitu voltmeter seharusnya
menerima arus sebesar 0 dari sirkit
VII. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan diatas kami dapat menyimpulkan bahwa kami dapat membuat voltmeter rangkaian DC yang memiliki alat dan komponen seperti :
papan VCB, VU meter, kabel penghubung, rotary switch, penjepit buaya, resistor ukuran R1= 8972 Ω, R2= 9803 Ω,dan R3= 19608 Ω, baterai 1,5 dan 9 Volt. Adapun kegunaan dari voltmeter yaitu untuk mengukur tegangan searah
DCV maupun tegangan bolak-balik
ACV. Apabila mengukur tegangan searah, maka saklar jangka diarahkan pada posisi DC. Namun, terlebih dahulu diperkirakan besarnya tegangan yang akan diukur. Sehingga dapat mengarahkan saklar jangka keposisi yang lebih tinggi. Adapun prinsip kerja dari voltmeter menggunakan hukum Lorentz. Dimana I nteraksi antara
magnet dan kuat arus listrik akan menimbulkan gaya magnet. Gaya magnet inilah yang menggerakan jarum penunjuk.
DAFTAR
PUSTAKA
Cooper WD.1994.Instrumentasi Elektronik Dan Teknik
Pengukuran.Jakarta: Erlangga
Sugiri. 2004.Elektronika Dasar Dan Peripheral Komputer.Yogyakarta:
Andi offset
Sujatmiko, Erdi.Penggunaan
Voltmeter di SMA Negeri 7 Jakarta.Journal PMIPA.Vol2.No.5.ISSN : 3458-7764
Uli dkk.2016.Pengukuran
Dan Analisis Data Kalibrasi Voltmeter Dengan Multi Product Calibrator. Vol
V ISSN 2339-0654
Wulandari VA, dkk.2016.Rancang Bangun Voltmeter Pelafal Hasil Ukur Menggunakan Mikrokontroler
ATMEGA 16 Dan ISD2590. Vol.1.No.1.ISSN:2340-5564
Lampiran gambar
Lampiran
hitung
- Batas ukur 5V.
Rt1 = batas
ukur/arus galvanometer = 5/0,00051 = 9804 ohm.
R1
= Rt1-Rm
= 9804 – 832 = 8972 ohm
-
Batas
ukur 10V.
Rt2 = batas ukur/arus galvanometer = 10/0,00051 =
19607 ohm.
R2 = Rt2 – (R1 + Rm)
= 19607 –
(8972+832) = 9803 ohm.
- Batas ukur 20V.
Rt3 = batas ukur/arus galvanometer =
20/0,00051 = 39215 ohm.
R3 = Rt3 – ( R1 + R2 + Rm)
=
39215 – (9803 +8972+832) = 19608 ohm.
Komentar
Posting Komentar